MADAS Kawal Kasus Pencabulan Anak di Banyuwangi, Pelaku Ditangkap, Korban Alami Trauma Berat

 

Gambar adalah korban yang sempat di blur

BANYUWANGI,Kabar Indonesia Utama- Perjuangan panjang dalam mencari keadilan bagi seorang anak di bawah umur berinisial R, korban tindak pencabulan di wilayah Singojuruh, akhirnya membuahkan hasil. 

Setelah penanganan kasus tersebut sempat mengalami kebuntuan selama dua bulan di tingkat Polsek, Organisasi Masyarakat Madura Asli Daerah Anak Serumpun (Madas) turun tangan dan mendorong proses hukum agar berjalan semestinya.

Berkat langkah cepat tersebut, kasus kini telah diambil alih oleh Polresta Banyuwangi, yang dengan sigap berhasil menangkap pelaku berinisial A.

Keluarga korban menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Madas DPC Banyuwangi yang diketuai Abah Munir bersama Wakil Ketua Hendrik Prastyo, serta kepada Unit Renakta Polresta Banyuwangi atas kerja profesional dan komitmen mereka dalam menegakkan keadilan.

Meski pelaku telah diamankan, penderitaan korban belum berakhir. Orang tua korban mengungkapkan bahwa anak mereka mengalami trauma psikis berat dan hingga kini belum berani kembali ke rumah karena masih dihantui rasa takut terhadap tersangka maupun keluarganya.

Melihat kondisi tersebut, Edy Macan, Wakil Ketua Madas Jawa Timur yang turut memantau perkembangan kasus ini, mendesak agar pemerintah turun tangan memberikan perhatian dan perlindungan terhadap korban.

“Kami berharap pemerintah segera hadir untuk anak ini. Psikis dan mentalnya sudah terganggu. Kami juga mendesak KPAI agar ikut andil dalam penanganan kasus ini. Ini menyangkut anak di bawah umur,” tegas Edy Macan.

Pihak keluarga bersama Madas Jatim sepakat untuk terus mengawal proses hukum agar berjalan tanpa intervensi dan memberikan efek jera kepada pelaku. 

Mereka meminta Polresta dan Kejaksaan Banyuwangi menegakkan hukum seadil-adilnya terhadap A, yang diduga melakukan tindak pidana pencabulan, penganiayaan, dan pengancaman.

Orang tua korban berharap Majelis Hakim menjatuhkan hukuman seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang, sebagai bentuk keadilan atas perbuatan yang telah merusak masa depan dan kondisi psikologis anak mereka.

Edy Macan memastikan, Madas akan terus mengawal jalannya proses hukum hingga tuntas dan memastikan korban mendapatkan perlindungan yang layak. (Yan/Red)